Minggu, 10 Februari 2013

sejarah kesultanan

Sejarah Kesultanan Kutai di Museum Mulawarman
Raminah
25 Jul 2012 16:01:30
Sejarah Kesultanan Kutai di Museum Mulawarman
Museum Mulawarman(Foto: pariwisata.sragenonline.com)
Pada museum ini terdapat barang-barang peninggalan kesultanan Kutai Kartanegara seperti singgasana Sultan yang diapit oleh dua arca.
Jakarta, Aktual.co — Salah satu objek wisata yang memiliki nilai sejarah di Tenggarong, Kalimantan Timur adalah Museum Mulawarman yang masih menjadi primadona pariwisata Kutai Kartanegara. Pasalnya, setiap hari libur museum ini tidak pernah sepi dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Pada museum ini tersimpan barang-barang peninggalan kesultanan Kutai Kartanegara seperti singgasana Sultan yang diapit oleh dua arca. Sementara di latar belakang terdapat mozaik gambar Sultan Soelaiman, seorang sultan Kutai Kartanegara di abad 17 Masehi, Sultan Kutai Kartanegara ke 18 AM Alimoedin dan lukisan Sultan AM Parikesit, serta payung kebesaran kesultanan dan juga tiga buah patung perunggu yang berasal dari Eropa.

Selain itu, di museum ini juga masih terdapat lemari kristal yang didalamnya terdapat benda-benda untuk upacara Pangkok Perak, seperti perhiasan, keris, tombak, rehal atau alas Alquran serta kursi yang terbuat dari tanduk rusa, semuanya masih tersusun rapih.

Memasuki dalam museum, Anda juga dapat melihat benda arkeologi yang berupa prasati dan arca-arca peninggalan kerajaan Hindu tertua yang ada di Indonesia yaitu Kutai Martadipura, serta hasil tenunan suku Dayak Benuang yang sering dikenal dengan nama Ulap Doyo lengkap dengan alat sulam tradisional.

Memasuki belakang museum, disini Anda akan menyaksikan diorama lahirnya Aji Batara Agung Dewa Sakti yang menjadi Raja Kutai Kartanegara pertama, selain itu juga ada diorama pertambangan batu bara.

Di sisi lain, Anda juga dapat melihat berbagai koleksi uang kuno yang pernah beredar pada masa Hindia Belanda, Jepang hingga Indonesia merdeka. Keluar dari museum Anda akan melewati ruang bawah tanah yang menyajikan berbagai macam koleksi keramik kuno yang berasal dari beberapa negara, seperti Cina, Thailand, Vietnam, Jepang, Eropa, kemudian ditutup dengan berbagai koleksi khas nusantara seperti, pakaian adat, replika Candi Borobudur, dan masih banyak lagi.

Setelah keluar dari museum anda akan melihat bangunan yang terbuat dari kayu yang merupakan komplek makan para Sultan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar